Musik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup Prattyoda Bhayangkara Bhirawida (25). Banyak hal dia korbankan demi kecintaannya itu. Jalan panjang telah ditempuh, sebelum namanya populer dan masuk 12 besar ajang Indonesian Idol.
MASIHjelas dalam ingatan Lily Sri Awansih (51) ibu Prattyoda ketika kali pertama mengetahui kenyataan anaknya tidak lagi kuliah. Saat itu, pertengahan 2010, ketika Yoda panggilan akrabnya, menyampaikan pengakuan kepada keluarga bahwa dirinya telah berhenti kuliah di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Amikom Yogyakarta lantaran sibuk bermain musik.
“Sebagai orang tua, siapa yang tidak sedih melihat anaknya berhenti kuliah pada semester empat, garagara musik,” ujar Lily saat ditemui Suara Merdeka di kediamannya, Senin (9/4). Hari menjelang senja, saat perempuan setengah baya itu berbincang di ruang tamu rumahnya di Gang Sumbing No 75 Kelurahan Bumirejo, Kebumen. Ditemani putri bungsunya, Anisa Dyah Elka yang masih kelas 3 SMP, Lily berkisah tentang hidup anaknya. Selain kedua orang tuanya, saat itu, Yoda dimarahi oleh kedua kakaknya. Dia hanya bisa menangis dan siap bertanggung jawab atas pilihannya itu.
Tekadnya yang keras, membuat remaja kelahiran Kebumen, 9 Februari 1987 itu pun meluluhkan hati keluarganya. Tidak terkecuali bapaknya, Hendro Koesmani (53), pensiunan Polri berpangkat Briptu tersebut. “Karena kemauan anak sudah begitu, mau apa lagi. Kami hanya mendukung saja,” imbuh Lily.
Saat kembali ke Kebumen, Yoda yang dulu dipanggil Oda, membentuk sejumlah grup band. Sebut saja Male Rose, D’Jas, dan Today. Grup band yang terakhir itu masih eksis hingga sekarang. Di setiap grup, Yoda menjadi vokalisnya.
Nama Yoda memang cukup populer di kalangan remaja, khususnya pencinta musik di Kebumen. Setiap manggung, bisa dipastikan banyak penggemarnya yang memadati acara tersebut. Berbagai tawaran menyanyi dia dapatkan, mulai mengisi festival band hingga menyanyi di resepsi pernikahan.
Alumnus SMA Negeri 2 Kebumen itu sadar karier musiknya tidak akan berkembang jika hanya tinggal di Kebumen. Untuk itu, demi mewujudkan cita-citanya menjadi seorang penyanyi profesional, dia mengikuti audisi Indonesian Idol musim ke tujuh ini.”Tahun 2010 lalu, aku juga sempat ikut. Tetapi tidak lolos,” ujarnya.
Awalnya, Yoda mengikuti audisi lokal Yogyakarta di Jogja Expo Centre (JEC) pada 14-15 Januari lalu. Namun karena kelebihan kuota, panitia menolaknya. Akhirnya, dia mengikuti audisi di Jakarta pada 27 Januari. Dalam audisi lokal Jakarta dia harus bersaing dengan sekitar 15.000 pendaftar.
Dari jumlah itu kemudian disaring tinggal 100 orang. Kemudian diperas lagi untuk dipilih 50 orang dan 30 orang. Beruntung, dirinya adalah salah satu di antara 30 peserta yang lolos audisi lokal Jakarta.
Perjuangan belum berakhir. Sebab, dia harus melangkah untuk bersaing dengan seluruh peserta yang lolos dari audisi di seluruh Indonesia. Meliputi Palembang, Manado, Ambon, Padang, Medan, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta.
Adapun dari seluruh audisi di sejumlah kota itu, terpilih 109 orang yang ikut seleksi selanjutnya yang disebut golden ticket. Kali in, mereka secara langsung dinilai oleh tiga dewan juri, yakni Anang Hermansyah, Ahmad Dhani, dan Agnes Monica.
Lagu ‘’When I See You Smile’’ yang dipopulerkan Bad English menjadi lagu yang bersejarah dalam hidupnya. Sebab, dengan menyanyikan lagu itulah dia lolos dan memperoleh golden ticket untuk mengikuti babak eliminasi di audisi Indonesian Idol.
“Deg-degan juga harus menyanyi di hadapan penyanyi hebat Indonesia,” ujarnya mengenang.
Tahap demi tahap dilalui, mulai 30 besar, 27 besar, sampai akhirnya dia dinyatakan tembus hingga 15 besar. Saat ini, dia pun lolos meraih 12 besar dan mendapatkan tiket ke ajang spektakuler. “Jalan masih panjang, harus persiapan mental dan banyak latihan,” ungkap dia ingin membawa nama baik Kebumen.
Vokalis Dewa
Lolosnya Yoda ke babak spektakuler, memang telah diprediksikan banyak orang. Selain memiliki karakter yang kuat, dia memiliki aura bintang yang dicari ajang pencari bakat. Bahkan, Yoda sempat mendapat tawaran dari Ahmad Dhani untuk menjadi vokalis Dewa.
Cerita itu berawal ketika para kontestan berkesempatan berkunjung ke kediaman Ahmad Dhani. Saat itu, Ahmad Dhani memberi tawaran kepada Yoda untuk menjadi vokalis Dewa mengganti Once yang resign. “Waktu itu, ditanyakan mau jadi juara Idol apa jadi vokalisnya Dewa. Bingung jawabnya. Jelas enggak bisa jawab, bingung juga,” ungkap pengidola vokalis Aerosmith, Steven Tyler tersebut.
Sadar betul arti dari tawaran tersebut, namun Yoda menegaskan bahwa menjadi juara Indonesian Idol juga sangat penting untuk dirinya. “Jadi Idol bener-bener bisa berimbas sangat kuat. Idol adalah Idol. Dewa adalah Dewa. Siapa sih yang enggak mau jadi vokalisnya Dewa. Lihat saja nanti. Lagi pula saya mau menyelesaikan tugas saya di Idol dulu,” ungkapnya.
Yang jelas, dia berjuang keras di bidang musik sebagai bentuk pembuktian kepada orang tuanya yang pernah dikecewakan, bahwa dengan musik pun dia bisa membanggakan keluarga.
Dan, setelah mengikuti audisi Indonesian Idol, nama Yoda tidak hanya populer di kalangan remaja di Kebumen. Penggemarnya sudah ada di seluruh Indonesia. Bahkan follower di account twitternya @TheRealOda melonjak drastis. Dari awalnya 100 sekarang ini lebih dari 23.000 follower.
“Terima kasih untuk semua dukungan yang telah diberikan. Selain ingin membuat bangga keluarga, aku ingin membawa nama baik Kebumen melalui Indonesian Idol,” tandasnya.
Dukung kepada Yoda bisa diberikan dengan cara ketik YODA kirim ke 9288